https://www.profitableratecpm.com/ws23asii8?key=90c867c33350e967f69222306f651ab7

Minggu, 19 November 2023

Mencegah stunting

 


 Stunting adalah terhambatnya tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Keterbelakangan pertumbuhan dapat disebabkan oleh kekurangan gizi pada ibu hamil atau anak dalam masa pertumbuhan.

Stunting ditandai dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar usia. Angka kejadian stunting di Indonesia masih relatif tinggi, yaitu menyerang sekitar 3 dari 10 anak. Oleh karena itu, stunting masih menjadi masalah yang perlu segera diatasi dan dicegah.  Namun perlu diketahui bahwa anak dengan tinggi badan di bawah rata-rata belum tentu menderita gizi buruk. Sebab tinggi badan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik. Oleh karena itu, jika orangtuanya kecil, maka anaknya juga bisa terkena penyakit yang sama. Selain itu, perkembangan anak yang terhambat biasanya sangat terhambat. Sebaliknya, anak yang sehat umumnya tidak menunjukkan keterlambatan perkembangan, meski pendek. Penyebab Stunting Penyebab stunting adalah malnutrisi dalam jangka waktu yang panjang (kronis).Ada  Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan anak kekurangan nutrisi adalah: Ibu mengalami malnutrisi atau terkena infeksi selama masa hamil Anak tidak mendapatkan ASI eksklusif Kualitas gizi MPASI yang kurang Anak menderita atau terserang penyakit yang menghalangi penyerapan pada nutrisi, di karena kan seperti alergi susu sapi maupun sindrom malabsorbsi Anak terkena infeksi kronis, seperti tuberkulosis maupun cacingan Anak mempunyai penyakit bawaan, seperti penyakit jantung bawaan maupun thalasemia Faktor risiko stunting Ada penyebab yang bisa meningkatkan risiko anak terkena stunting, antara lain: Terlahir prematur Terlahir dengan berat badan rendah Mengalami intrauterine growth restriction (IUGR) Tidak mendapatkan vaksin yang lengkap Hidup di tengah kemiskinan 
Bertempat tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk , tidak mendapatkan akses untuk air bersih
Gejala Stunting Gejala stunting umumnya terlihat di saat anak berusia 2 tahun. Namun, hal seperti  ini sering tidak disadari, atau disalahartikan sebagai perawakan pendek yang normal. Gejala dan tanda-tanda yang bisa menunjukkan bahwa  anak terkena stunting adalah: 
Tinggi badan anak lebih pendek atau cenderung lebih lambat pertumbuhan nya dari pada tinggi badan dengan anak seusianya Berat badan tidak meningkat secara konsisten Tahap perkembangan yang terlambat dibandingkan anak seusianya Tidak aktif bermain Sering lemas Mudah terserang penyakit, terutama infeksi


Kapan Harus ke Dokter Pastikan berat badan, tinggi badan, dan IMT anak Anda diukur secara rutin di Posshandu atau fasilitas kesehatan terdekat. Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa anak Anda tertinggal dibandingkan teman sebayanya, temui dokter Anda untuk pemeriksaan lanjutan. Segera dapatkan bantuan medis jika anak Anda terkena gejala salah dari satu kondisi berikut yang dapat meningkatkan risiko stunting: Batuk lebih dari 2 minggu Demam atau diare berulang Kesulitan menyusui Sesak napas Mendiagnosis retardasi pertumbuhan Dokter memulai diagnosis retardasi pertumbuhan dengan menjawab pertanyaan orang tua. Pertanyaan yang diajukan adalah: Menyusui dan Menyusui Anak Kondisi Kehamilan dan Kelahiran Kondisi Hidup Vaksinasi yang Dilakukan Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk memeriksa tanda-tanda keterlambatan pertumbuhan pada anak. Dokter juga akan mengukur: Tinggi badan atau panjang badan Berat badan Lingkar kepala Lingkar lengan anak. Anak dapat diduga mengalami stunting apabila perbandingan tinggi badan dengan umurnya berada di bawah garis merah (-2 SD) berdasarkan buku KIA (kesehatan ibu dan anak). Jika anak anda berisiko tinggi terkena stunting, dokter akan melakukan tes penunjang untuk mengambil kesimpulan dan memastikan penyebabnya. Pemeriksaan tersebut antara lain: Tes darah:mendeteksi gangguan kesehatan, seperti tuberkulosis, infeksi kronis, maupun anemia Tes urine: mendeteksi sel darah putih dalam urine yang bisa menjadi tanda-tanda infeksi Pemeriksaan feses: memeriksa infeksi parasit maupun intoleransi laktosa Ekokardiografi maupun USG jantung: mendeteksi penyakit jantung bawaan Foto Rontgen dada: melihat kondisi jantung serta paru-paru Tes Mantoux, untuk mendiagnosis penyakit TBC

Pengobatan Stunting

 Pengobatan stunting : dengan mengatasi penyakit penyebabnya, memperbaiki asupan nutrisi, memberikan suplemen, menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat. Berikut adalah tindakan-tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter:

Mengobati penyakit yang mendasarinya, contoh kecil nya memberikan obat-obatan antituberkulosis bila anak terkena TBC Memberikan suplemen vitamin A, zinc, zat besi, kalsium, serta yodium Memberikan pengarahan kepada orang tua agar memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak Keberhasilan pengobatan stunting pada anak sangat bergantung kepada upaya orang tua maupun keluarga. Upaya yang harus dilakukan adalah: Memberikan nutrisi yang tepat , lengkap lewat MPASI maupun makanan pokok, berupa makanan yang kaya dengan protein hewani, lemak, kalori Membawa anak anda untuk kontrol rutin ke dokter jika ia terkena penyakit kronis Memeriksakan tinggi , berat badan kepada anak secara berkala Memperbaiki sanitasi di rumah , menerapkan perilaku hidup yang bersih dan sehat (PHBS) agar terhindar dari penyakit

Komplikasi Stunting Jika tidak ditangani dengan tepat, stunting bisa saja menimbulkan dampak pada jangka panjang kesehatan anak. Komplikasi yang mungkin akan terjadi: Gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi pembelajaran dan menurunkan kinerja masa depan pada anak Penyakit metabolik di masa dewasa seperti obesitas dan diabetes Penyakit umum dan infeksi ringan


Pencegahan stunting

Pencegahan stunting adalah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting. Upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  Menjamin kecukupan asupan gizi sebelum dan selama perencanaan kehamilan Mencukupi asupan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak pembuahan sel telur sampai dengan tahun kedua kehidupan Memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga usia 1 tahun. anak berusia 6 tahun. Bulan . Bacalah Buku Pedoman Bersalin untuk mendapatkan panduan menyiapkan makanan yang tepat untuk anak Anda. . Melaksanakan pemeriksaan secara berkala di Posyandu untuk memantau tumbuh kembang anak. . Pastikan anak-anak mendapat vaksinasi lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesehatan anak

10 Cara menerapkan feedeng rules

Pengertian feeding rules  Aturan Gizi merupakan aturan dasar yang dikembangkan oleh IDAI untuk gizi yang baik pada anak pasca pemberian ASI ...

KESEHATAN ANAK