Pengertian feeding rules
Aturan Gizi merupakan aturan dasar yang dikembangkan oleh IDAI untuk gizi yang baik pada anak pasca pemberian ASI eksklusif.
Kenapa hal ini penting, karena memberi makan pada anak bukan sekedar memasukkan makanan dari sendok ke mulutnya dan memastikan dia kenyang.
Bayi sebenarnya banyak belajar saat dikenalkan dengan MPASI. Anak belajar mengenali tekstur dan rasa makanan, mengunyah dan menelan, meraih dan menahan makanan, serta mengatur rasa lapar dan kenyang.
Idealnya, aturan gizi sudah mulai Anda terapkan pada usia 6 bulan agar anak Anda terbiasa dengan jadwal makan yang teratur dan kebiasaan makan yang positif seiring bertambahnya usia.
Cara Menerapkan Aturan Menyusui Saat Menyusui Anak Anda
Ada tiga prinsip dasar yang perlu dipahami para ibu tentang aturan pemberian makan untuk memastikan pemberian makan yang lancar dan optimal pada anak kecilnya. Itu jadwalnya, lingkungannya, prosedurnya.
Ketiga prinsip dasar ini diadopsi IDAI dari jurnal penelitian berjudul “Infant and Toddler Feeding Problems” karya Bonnin & Claude.
Cara penggunaan untuk memperlancar rutinitas makan anak Anda secara dramatis:
1. Membuat Jadwal Teratur
Jika Anda memberikan MPASI pada anak Anda, kami sangat menyarankan untuk membuat jadwal pemberian makan yang teratur dan tepat waktu.
Saat memulai MPASI, anak Anda belum sepenuhnya memahami mengapa ia harus makan. Oleh karena itu, dengan membuat rencana makan yang sistematis, si kecil akan mulai memahami bahwa ia perlu makan dan juga belajar mengenali perasaan kenyang dan lapar.
Hal ini juga disebabkan karena jadwal pemberian makan tergantung pada waktu pengosongan anak Anda. Rata-rata waktu perut untuk mengosongkan 50% adalah 100 menit untuk makanan padat dan 75 menit untuk makanan cair.
Oleh karena itu, anak cenderung menolak makan jika perutnya tidak kosong, misalnya saat waktu makan utama dan camilan terlalu berdekatan.
Oleh karena itu sebaiknya ibu membuat jadwal makan yang teratur agar lama kelamaan anak kecil paham kapan harus makan.
2. Batasi Waktu Makan 30 Menit atau Kurang
Mungkin Anda sudah lama tidak mengalami masalah makan selama ini, Anda mungkin pernah berpikir seperti itu. Makanan di piring Anda sudah siap dan si kecil sudah kenyang.
Namun, jika Anda memaksa anak Anda untuk berhenti makan dalam waktu lama, justru mereka akan semakin sulit makan, bahkan mungkin mereka akan menutup mulut sebagai bentuk protes (GTM).
Oleh karena itu, IDAI menganjurkan agar Anda tidak menyesuaikan diri dengan makanan lebih dari 30 menit. Jika anak Anda tampaknya tidak nafsu makan setelah 30 menit, lebih baik lepaskan piringnya tanpa melanjutkan.
Karena saat ini bayi sebenarnya sudah merasa kenyang (ingat, alasan utama anak mau makan adalah karena lapar ya, Bu). Jika Anda memaksa anak Anda makan, mereka tidak akan mau makan.
3. Jangan memberikan camilan tepat sebelum makan.
Jangan sekali-kali memberikan makanan ringan pada waktu makan utama, kecuali air untuk batuk. Para ibu hendaknya menghindari mengganggu anak mereka saat makan. Anda mungkin merasa kenyang sebelum menyelesaikan makanan utama Anda.
4. Jangan Paksa Anak Berhenti Makan
. Kebanyakan anak memang picky eater, tapi itu bukan alasan bagi seorang ibu untuk memaksa anaknya makan. Ibu bisa terus mengenalkan berbagai jenis makanan baru pada anak dibandingkan memaksanya untuk makan.
Moms, anak perlu dikenalkan makanan baru rata-rata 10 hingga 15 kali. Hanya dengan begitu mereka akan ingin memakannya dengan baik.
Memaksa anak mengonsumsi makanan tertentu justru bisa membuat mereka trauma dan membuat mereka tidak mau menyentuh makanan tersebut sama sekali hingga dewasa.
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tidak ingin makan, seperti menutup mulut, membuang muka, menangis, atau memainkan makanannya, jangan paksa dia untuk makan lagi.
Ibu dapat menunggu hingga 10-15 menit sebelum kembali memberikan makanan dengan nada lembut. Hindari menggunakan nada persuasif atau memaksa saat menawarkan makanan.
Nada persuasif dapat membuat anak tidak mengenali lapar dan kenyang, sedangkan paksaan dapat membuat anak trauma dan menyebabkan mereka menolak makan.
Kalau kamu menghidangkannya lagi dan masih tidak mau memakannya, kamu sebenarnya sudah makan kentangnya, jadi kamu bisa langsung mengambil piringnya.
Baca Juga: Cara Menerapkan Pemberian Makan Responsif untuk Membantu Anak Menikmati Makannya
5. Hilangkan Gangguan Saat Makan
Ibu sebaiknya menghindari gangguan saat makan, seperti mainan atau TV, dan perlu menyingkirkan segala macam benda yang dapat mengganggu aktivitas makan. dapat mengganggu konsentrasi bayi. , smartphone, dll.
Makan sambil menonton film favorit atau bermain mainan memang bisa menenangkan anak, namun ibu harus siap menghadapi konsekuensi negatifnya, seperti makan.
Mengonsumsi camilan bisa membuat anak lebih cepat merasa kenyang, atau bisa jadi bosan karena terlalu lama makannya. Kalau anak makan dengan makanan di gendongannya, bisa sampai satu jam sampai selesai makannya, Bu. Di bawah pengaruhnya, makanan di piringnya sering kali tertinggal di sana.
6. Jangan biasakan memberi makanan sebagai balasannya
``Satu gigitan lagi ya?'' Jika kamu makan satu sayur lagi, ibumu akan memberimu permen sebagai hadiahnya.
Tahukah kamu kata-kata di atas? Kalau begitu, sebaiknya segera hentikan proses negosiasi saat pembagian makanan ya, Bu.
Trik ini mungkin berhasil dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang, trik ini justru berujung pada kebiasaan makan yang buruk.
Pertama, pemberian makanan dapat memberikan kesan bahwa jajanan apa pun lebih berharga daripada makanan utama.
Kedua, hal ini menimbulkan perebutan kekuasaan antara anak kecil dan ibunya. Si kecil mungkin tidak akan mau makan kecuali sudah mendapatkan camilan yang diinginkannya.
Ketiga, menggunakan makanan sebagai hadiah dapat merusak rencana makanmu. Anak-anak mempunyai kebebasan untuk makan kapan pun mereka mau. Artinya, Anda tidak akan merasa lapar saat waktu makan utama tiba.
7. Sajikan makanan dalam porsi kecil Seorang ibu mungkin ingin anaknya makan banyak agar sehat.
Namun, memberikan makanan terlalu banyak justru bisa membuat anak kecil takut dan enggan makan. Sajikan makanannya sedikit demi sedikit, Bu. Jika anak Anda masih lapar, Anda bisa memberinya tambahan. Oleh karena itu, jika Anda baru memulai MPASI, mulailah dengan memberikan 2-3 sendok makan setiap kali makan. Anda bisa meningkatkannya secara bertahap seiring pertumbuhannya. Ibu dianjurkan untuk memberikan makanan padat terlebih dahulu, kemudian makanan cair, dan terakhir minum. Sebab jika awalnya minum terlalu banyak, anak akan cepat kenyang. Kecuali jika anak benar-benar terpaksa minum karena sulit tersedak atau menelan, Bu.
8. Mendorong Anak Makan Sendiri Hal pertama yang dipelajari anak saat makan sendiri adalah
mengenali rasa lapar dan kenyang. Mengetahui kedua emosi ini akan membantu anak Anda berhenti ketika sudah kenyang dan meminta lebih banyak saat masih lapar.
9. Jangan menyeka mulut anak sebelum makan. Apakah mulut anak anda kotor saat makan?
Tidak apa-apa bu, diamkan saja sampai anak selesai makan. Saat anak Anda makan, mereka sebenarnya melatih keterampilan motorik lisannya. Jika ibu selalu menyeka mulut anak setelah digigit atau setiap kali mulut tampak kotor, maka anak tidak akan merasakan masih ada sisa makanan di sekitar bibirnya. Anak Anda tidak akan mencoba menjilat bagian luar bibir atasnya dengan lidahnya karena tidak akan membuat mereka iritasi. Ini berarti anak Anda kehilangan kesempatan untuk melatih keterampilan motorik mulut, koordinasi, dan jangkauan gerakan mulut. Selain itu Bu, kalau terlalu sering menyeka mulut anak, dia bisa cepat iritasi atau geli dengan tekstur yang asing seperti lembut, basah, atau berpasir. Ibu sebaiknya membersihkan mulut dan tangan anaknya hanya jika gejalanya mengganggu keselamatan anak. Misalnya, sisa makanan bisa menyebabkan tersedak atau bersentuhan dengan anak kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar