Apa itu gtm (gerakan tutup mulut) ?
Gerakan menutup mulut atau GTM sering diartikan sebagai kesulitan makan. Hal ini hampir sama dengan picky eater, yaitu kelainan makan. GTM biasanya terjadi pada anak sejak bayi (usia 6 bulan, memasuki masa MPASI) dan bisa juga terjadi pada anak kecil. Bayi yang pernah mengalami GTM, terutama bayi usia 6 bulan yang baru memasuki tahap MPASI, cenderung lebih khawatir. Penyebab GTM pada Anak Ada banyak faktor penyebab GTM pada anak yang banyak orang tua tidak menyadarinya.
1. Bayi Anda belum terbiasa dengan makanan selain ASI. Beberapa bayi menganggap makanannya berbeda dengan ASI yang biasa mereka minum karena perbedaan konsistensi. Selain itu, hingga usia 6 bulan, bayi menelan makanan (ASI) dengan cara dihisap. Menu MPASI memerlukan makanan yang berbeda-beda dan memerlukan waktu agar bayi Anda terbiasa.
2. Masih penuh. Akibat rasa kenyang, anak enggan makan dan mulutnya tersumbat. Oleh karena itu, jangan paksa anak Anda untuk makan.
3. Merasa sakit atau tidak sehat. Gejala ketidaknyamanan juga dapat mempengaruhi GTM anak Anda, seperti: B. Demam, mengantuk, tumbuh gigi, popok berisi urin atau feses, dll. Ketidaknyamanan ini mempengaruhi nafsu makan bayi Anda dan akhirnya GTM. Begitu juga rasa sakit. Pada orang dewasa, penyakit seringkali menyebabkan hilangnya nafsu makan, namun hal ini juga berlaku pada bayi dan anak kecil.
4. Preferensi Tekstur Beberapa bayi lebih menyukai bubur dan bubur, jadi jika Anda memberi mereka makanan ringan atau nasi lunak, mereka akan masuk ke GTM. GTM bisa terjadi pada bayi yang diberi makanan puree karena lebih menyukai finger food.
5. Saya memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur. Seringkali rasa makanan begitu kuat sehingga terdapat kerikil kecil dan bahkan cangkang biji-bijian. Hal ini menyebabkan anak merasa cemas dan akhirnya melakukan GTM.
6. Lingkungan yang kurang baik Lingkungan yang kurang baik dapat menyebabkan anak menjadi enggan makan. Beberapa anak menjadi bingung ketika mendengar suara keras, banyak orang, atau sesuatu yang mengganggu nafsu makannya. Temukan suasana makan yang membuat anak Anda merasa nyaman saat makan.
7. Bayi merasa stres. GTM juga bisa disebabkan oleh ketidaksabaran dan emosi orang tua serta pengasuh yang memberi makan anaknya. Ketika anak merasa stres, hal itu dapat memengaruhi suasana hatinya. Saya memilih GTM karena bayi saya sedang tidak enak badan.
Cara efektif mengelola GTM anak Anda
1. Atur waktu makan. Tempatkan makanan Anda dengan tepat. Hindari memberikan ASI atau susu formula di dekat sarapan, makan siang, atau makan malam.
2. Pastikan bayi Anda merasa nyaman. Bayi seringkali menderita GTM karena gejala yang tidak menyenangkan. Jika urine menumpuk di popok, segera ganti dengan popok baru. Cobalah untuk menciptakan kesenangan dan kenyamanan sebanyak mungkin selama makan.
3. Buatlah rencana makan untuk anak Anda. Anak sebaiknya makan setiap 3 sampai 4 jam, artinya 3 kali makan, 2 kali snack, dan banyak minum. Merencanakan makanan anak Anda akan membantu mereka makan makanan yang lebih seimbang dan tidak terlalu pilih-pilih.
4. Ikuti keinginan anak Anda dari waktu ke waktu. Dalam beberapa kasus, Anda juga bisa memberi anak Anda sosis atau nugget ayam untuk menambah nafsu makannya. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi adalah dengan menyiapkan menu sup wortel dengan tambahan sosis atau bakso.
5. Perkenalkan makanan baru secara perlahan. Jika anak Anda menolak makan, jangan menyerah. Coba tawarkan kembali makanan yang sebelumnya ditolak. Perkenalkan makanan baru secara perlahan. Dengan cara ini, anak membutuhkan waktu untuk menerima makanan yang ditawarkan dan mengembangkan nafsu makannya.
6. Kami menawarkan berbagai macam menu. Beragam menu kami sediakan setiap harinya. Manfaatkan Internet untuk referensi menu makanan bayi dan inspirasi resep sehat . Pastikan juga untuk memasukkan makanan favorit anak Anda untuk merangsang nafsu makannya.
7. Jadikan waktu makan menyenangkan bagi anak Anda. Jadikan makanan anak Anda terlihat menarik dengan menatanya dalam bentuk yang menyenangkan dan penuh warna. Potong makanan padat menjadi potongan-potongan kecil yang mudah dimakan sendiri oleh anak Anda.
8. Tambahkan saus celup ke makan malam sayur Anda. Solusi bagi anak yang kesulitan makan sayur adalah dengan membuatkan bumbu dan saus celup untuknya. Nikmati wortel atau brokoli yang diiris tipis dengan saus salad. Anak-anak mungkin lebih menyukai saus lain seperti saus tomat atau yogurt. Jadikan saus dan bumbu lebih sehat menggunakan bahan-bahan segar yang disiapkan di rumah.
9. Tawarkan camilan berkalori tinggi. Camilan bisa menjadi pengganti makanan berat yang mungkin enggan dimakan anak Anda. Meski anak tidak makan nasi, ia tetap akan membakar kalori untuk menambah energi.
10. Berikan suplemen nutrisi. Salah satu cara mengatasi anak sulit makan adalah dengan memberikan suplemen nutrisi. Tidak perlu khawatir anak Anda ragu untuk mengonsumsi suplemen, karena suplemen tersedia dalam berbagai varian rasa yang disukai anak, seperti rasa buah-buahan.
11. Ajak anak makan bersama. Tidak mempunyai “teman” untuk makan juga dapat mempengaruhi mood anak terhadap makanan. Oleh karena itu, usahakan makan bersama anak Anda. Cara ini tidak hanya menjadi solusi bagi anak yang sulit makan, namun juga efektif mempererat hubungan orang tua dan anak.
12. Pujian: Kasih sayang dan penghargaan yang ditunjukkan orang tua kepada anak-anaknya dapat membuat mereka bahagia dan terlibat, bahkan pada waktu makan.
13. Keterlibatan orang tua: Ibu dan ayah dapat bekerja sama untuk mendorong anak agar makan dengan hati-hati. Anda dan pasangan sebaiknya mengunjungi dokter spesialis anak tanpa ragu untuk mencari solusi yang tepat dalam menangani anak sulit makan.
14. Bersabarlah. Berbagai upaya mengatasi GTM bisa gagal jika Anda tidak memiliki kesabaran saat menyusui anak Anda. Oleh karena itu, kesabaran juga menjadi salah satu cara menghadapi anak GTM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar