https://www.profitableratecpm.com/ws23asii8?key=90c867c33350e967f69222306f651ab7

Selasa, 21 November 2023

11 cara melatih anak agar cepat berjalan yang efektif

Pada usia berapa seorang anak dapat belajar berjalan?

Anak-anak pada umumnya mulai belajar berdiri dan berjalan dengan bebas (tanpa berpegangan) pada usia sekitar 10 bulan.
Bayi kemudian mulai menunjukkan kemampuan berjalan yang baik sekitar usia 11 hingga 15 bulan.
Pada kelompok usia ini, anak selalu dapat mengambil langkah pertama secara mandiri, yakni tanpa bantuan orang tua.
Pada usia 12 hingga 18 bulan, anak Anda sudah bisa berjalan mandiri.
Namun penting juga untuk dipahami bahwa setiap anak mulai belajar berjalan pada waktu yang berbeda.
Beberapa anak mulai berlari lebih awal atau lebih lambat dari biasanya.
Ada anak yang sudah bisa berjalan lancar sejak usia 14 bulan, ada pula yang baru bisa berjalan pada usia 17 bulan.
Saat anak sudah siap belajar berjalan, tanda-tanda berikut ini biasa terjadi: Aku mempunyai keinginan untuk berdiri.
Aku sering berjalan sambil berpegangan pada benda di sekitarku.
Seperti furnitur.
Aku akan mengambil langkah.
Mencoba bertahan dan menyendiri.
Bagaimana cara mengajar anak berjalan cepat Proses belajar berjalan merupakan suatu momen yang istimewa baik bagi anak kecil itu sendiri maupun bagi orang tua yang memperhatikan langkah pertamanya.
Terlebih, kemampuan berjalan juga dapat menandakan keterampilan motorik kasarnya mengalami perkembangan yang baik.
Berikut adalah beberapa cara melatih anak agar cepat jalan yang dapat Bunda dan Ayah terapkan di rumah ketika si Kecil sudah siap:
1.Bantu Anak Berdiri
Salah satu cara melatih anak agar cepat jalan adalah dengan membantunya berdiri tegak.
Bunda dapat membiasakan si Kecil berdiri tanpa goyah serta terbiasa bangun dan bangkit berdiri dari duduk dengan sangat lancar, juga untuk bisa duduk dari berdiri tanpa terjatuh.
Caranya, posisikan tubuh Bunda berlutut berhadapan dengan si Kecil , rentangkan tangan Bunda dan di pegang kedua tangannya.
Bantu si kecil untuk berdiri tegak dan menjejakkan kedua telapak kakinya dengan benar tanpa bantuan beberapa detik.
Bunda juga dapat membantu si Kecil agar duduk saat dia sedang di dalam posisi berbaring telentang dengan cara menarik kedua tangan lalu mendudukkannya.
Saat anak ingin kembali duduk, ajari dia bagaimana menekuk lutut dan untuk kembali ke posisi duduk.
Menekuk lutut akan membantu si Kecil berpindah posisi dengan aman dan terhindar dari risiko terpeleset atau jatuh saat ia mulai bisa belajar berjalan.
Bila anak jatuh duduk, tidak masalah, kok, Bun.
Teruslah mendorong dan memuji keberhasilan anak Anda untuk memotivasi dia belajar mandiri.
Si ibu juga bisa berkata, “Ayo nak, semangat lagi, 1 , 2 , 3 !
Alternatifnya, ibu bisa menyemangatinya dengan suara keras, seperti, ``Ayo bangun dan temani ibu!
'' Setelah tahap ini, anak siap berjalan mandiri dan anak siap berjalan mandiri.
Anda bisa pegang tangan mereka dan mulai berjalan.
Setelah pelatihan gaya berjalan, anak Anda mungkin memerlukan bantuan Anda untuk duduk kembali.
Oleh karena itu, ibu dapat menopang anaknya agar dapat duduk tanpa terjatuh saat lutut ditekuk.
2.Membantu Anak Berjalan dengan merambat
Cara selanjutnya agar anak bisa berlari /berjalan lebih cepat adalah dengan mengajak mereka berjalan bersama dalam merambat.
Ibu dapat menempatkan anak kecil di sudut tempat tidur yang terlindungi.
Ajari anak Anda untuk berpegangan pada tepi tempat tidur, meja, atau sofa dan berjalan di sepanjang tepi tersebut.
Selalu berdiri di dekatnya jika anak Anda tersandung atau jatuh.
Alternatifnya, Anda dapat menghadap anak Anda, memegang tangannya, dan membantunya berjalan ke arah Anda.

3. Biarkan anak Anda berjalan tanpa alas kaki.
Pada hari-hari pertama ketika dia mulai belajar berjalan, dia sebenarnya tidak perlu memakai alas kaki seperti sepatu atau sandal sampai dia bisa berjalan mandiri. Oleh karena itu, biarkan anak Anda bermain tanpa alas kaki sesering mungkin untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuhnya. Hal ini memungkinkan dia mengatur waktu langkahnya dengan lebih tepat dan meningkatkan koordinasi antar kedua kakinya. 4. Latihan Naik Turun Jika anak Anda sudah pandai berjalan di permukaan datar, sebaiknya perkuat latihannya dengan mengajarinya berjalan di tanjakan dan tanjakan yang landai, seperti tanjakan naik turun yang tidak curam. Turuni lereng atau tangga. Anda juga bisa melatih mereka berjalan di tanah yang tidak rata. Latihan ini membantu merangsang koordinasi, keseimbangan, dan kekuatan pada kaki dan tungkai. 5. Hindari penggunaan alat bantu jalan Meskipun penggunaan alat bantu jalan terlihat aman dan efektif dalam membantu anak Anda cepat belajar berjalan mandiri, penggunaan alat bantu jalan dapat menimbulkan dampak yang lebih negatif bagi anak kecil, seperti terjatuh dan cedera kepala. . Penggunaan baby walker juga berisiko memperlambat perkembangan motorik dan bisa menghambat perkembangan tulang belakang sehingga bisa memengaruhi keseimbangan dan postur bayi di saat berdiri. Jika menggunakan baby walker, bayi justru akan lebih sering berdiri bahkan berjinjit dengan ujung jari kaki, yang mengakibatkan otot tegang dan mengajarkan bayi untuk berjalan terhadap ujung jari kaki. Penggunaan baby walker justru bisa mengurangi keinginan si kecil untuk berjalan, Bun, karena dia merasa ada “alternatif” yang dapat membuatnya lebih sangat mudah tanpa menggunakan tenaga. Selain itu, penggunaan baby walker lama-lama juga bisa mengganggu kerja otot tungkai atas/paha dan pinggul si anak. Padahal, tungkai atas dan pinggul sangat penting untuk dia dapat berjalan dengan sangat seimbang. 6. Pancing dengan mainan dalam jangkauannya Semakin sering seorang anak berdiri, semakin banyak kesempatan untuk berjalan lebih cepat. Salah satu cara mengajari anak berjalan lebih cepat adalah dengan meletakkan benda atau mainan kesukaannya beberapa langkah di depannya atau lebih tinggi. Misalnya, letakkan mainan di atas meja atau kursi dan “goda” dia untuk mengambilnya. Ibu bisa meletakkan mainan di meja atau kursi. Jika anak Anda dapat menjangkaunya, cobalah memungutnya dan memindahkan mainannya sedikit lebih jauh dan pada ketinggian yang sama. Dengan cara ini anak harus berjalan untuk meraih mainan tersebut. 7. Membiasakan duduk tanpa penyangga Salah satu tanda anak siap berjalan adalah perlunya tulang punggung yang lurus. Moms bisa melatih si kecil melakukan hal ini dengan membiasakannya duduk tanpa penyangga. Coba letakkan anak Anda di lantai daripada bersandar di dinding. Cara ini memungkinkannya untuk duduk lebih tegak dan kemudian belajar berjalan dengan lebih mudah.

8. Jangan terlalu sering menggendong anak kecil.
Menggendong anak kecil mungkin merupakan ungkapan kasih sayang seorang ibu. Namun jika dibiarkan, mereka akan menjadi terlalu nyaman dan malas untuk berjalan sendiri. Untuk itu, cobalah kurangi jumlah waktu yang Anda habiskan untuk memeluk anak.

Jelaskan bahwa jika dia merengek, ibu akan turun tangan dan membantunya berjalan. Selain itu, menggendong bayi terlalu lama dapat menyebabkan pertumbuhan tulang dan otot menjadi kurang optimal.

Oleh karena itu, agar anak Anda dapat berlari lebih cepat, yang terpenting adalah mengurangi lamanya waktu Anda menggendong anak Anda.

9. Mempersiapkan tempat untuk bereksplorasi
Saat pertama kali mengajari anak berjalan, wajar jika para ibu khawatir si kecil terjatuh atau tersandung. Persiapkan tempat yang aman di rumah Anda untuk anak Anda berolahraga agar ia belajar berjalan dengan nyaman dan Anda tidak takut.

Misalnya, pasang karpet busa yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu empuk agar Anda dapat berjalan dengan nyaman dan terhindar dari cedera jika terjatuh. Singkirkan juga barang-barang yang dapat membatasi pergerakan anak Anda, seperti: Contoh: meja, kursi, barang pecah belah, kabel listrik.

Jika perlu, batasi akses anak-anak dengan menutup pintu atau memasang pagar khusus bayi di ujung tangga (bila ada). Ketinggian gerbang harus lebih tinggi dari tinggi badan anak Anda agar mereka tidak dapat melangkahinya.

Untuk mencegah anak-anak terluka saat mencoba memanjat furnitur, lindungi ujung furnitur dengan karet pelindung (potongan bulat) yang bisa dibeli di toko furnitur.

10. Latihan Mendorong
Ibu-ibu, mohon ajarkan anak anda cara berjalan yang menyenangkan. Salah satu cara para ibu menyiasatinya adalah dengan mengubah latihan menjadi permainan yang mengasyikkan.

Misalnya menggunakan mainan yang dapat didorong seperti kursi plastik atau truk, mobil, atau gerobak yang dapat ditarik dengan tali sebagai alat latihan lari. Ajaklah anak Anda berlatih mendorong kursi sambil berjalan.

Cara mengajar anak berjalan cepat ini efektif meningkatkan semangat dan keberanian anak untuk berpindah tempat ke tempat lain dengan kakinya sendiri.

Namun, sebaiknya para ibu tetap mewaspadai anak kecil karena mereka bisa tersandung, terjatuh, atau tersandung saat mengejan.

11. Jangan paksa anak berlari cepat.
Hal yang sama pentingnya adalah tidak menetapkan sasaran pada kemampuan berjalan seorang anak. Hal ini disebabkan karena anak mempunyai kemampuan tumbuh kembang yang berbeda-beda. Ajari anak Anda cara berjalan cepat dan hindari berbicara terlalu keras dan membuat anak lelah dan stres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kesehatan anak

10 Cara menerapkan feedeng rules

Pengertian feeding rules  Aturan Gizi merupakan aturan dasar yang dikembangkan oleh IDAI untuk gizi yang baik pada anak pasca pemberian ASI ...

KESEHATAN ANAK